MANTRA JAWA
Mantra merupakan rangkaian kata dengan makna tertentu yang memiliki
kekuatan supranatural. Kekuatan tersebut
terkadang sulit dijangkau oleh nalar manusia. Pada umumnya, mantra bersifat
rahasia sehingga tidak sembarang orang
dengan mudah mendapatkannya. Hingga saat ini mantra masih bersifat rahasia
bagi mereka yang mempercayai tuahnya. Hal tersebut dialami oleh penulis ketika
melakukan wawancara kepada narasumber yang menguasai mantra pengobatan. Beliau terlihat sangat menjaga kerahasiaan mantra yang dikuasainya, sehingga
beliau hanya menjelaskan secara garis besar bahwa mantra yang diucapkannya
merupakan bentuk komunikasi kepada Tuhan dalam bentuk
doa.
Kata mantra berasal dari bahasa Sansekerta yang
bermakna ’teks suci’,
teks
rahasia. kata mantra berasal dari akar kata man ‘berfikir’ dan tra ‘alat’ sehingga kata mantra dapat dimaknai sebagai
‘alat
berfikir’.
Sementara itu,
Hartarta
sebagaimana
dikutip
oleh
Saddhono
(2016:84-85) mengemukakan
bahwa
mantra
dalam
masyarakat Jawa merupakan suatu metode atau gagasan sebagai penegasan suatu
tujuan tertentu yang dinyatakan dengan kata-kata yang dianggap mengandung kekuatan gaib dan diciptakan sebagai terobosan untuk mengatasi permasalahan
sosial. Mantra dapat berupa benda atau
ucapan atau
doa khusus.
Terkait definisi mantra, Setyawati (2006: 64) mengemukakan bahwa
mantra adalah suku kata tersamar yang
mempunyai kekuatan dan bertuah, aksara
tertentu yang
bersifat magis yang dipercaya bertuah, kata-kata bertuah berdasar pada kepercayaan bersifat magis yang
melekat pada suara. Pengamalan mantra identik dengan proses mistik, sebagaimana dijelaskan oleh Supadjar (2001:99-
100) bahwa proses
mistik biasanya ditempuh dengan cara bertapa, mengasingkan
diri, dan
bersemedi. Mistik juga dipahami sebagai eksistensi tertinggi, yaitu pamoring
kawula-Gusti atau
bersatunya manusia dan Tuhan,
puncak kecintaan makhluk kepada Khaliknya sebagai suatu praktik pengalaman
dan aktivitas
spiritual yang
disertai peniadaan atau pengabaian diri. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mantra adalah benda, ucapan atau doa khusus yang bersifat rahasia, magis dan memiliki kekuatan supranatural yang
diperoleh melalui proses
mistik guna mengatasi permasalahan
yang
tengah dihadapi.
Bentuk Kearifan Lokal Budaya Jawa. Jurnal Akademika, 21(1), 83–98.
2017.
Setyawati, Kartika. Mantra Pada Koleksi Naskah Merapi Merbabu. Humaniora,
18(1), 63-71.
2006.
Supadjar, Damardjati. Filsafat Sosial Serat Sastra Gending. Yogyakarta: Fajar
Pustaka Baru. 2001.